Tuesday, March 30, 2010

I took this photo at the Swan River, Perth
Our life is just like rollercoaster and some people might see it differently. But what I’m trying to say is that everyone will or had gone through their share of hardship. It’s normal that we always hope that our path will be smooth, a straight road leading to success and happiness. But in reality, we must agree that along this road the obstacle will always pop up and their always a road block. Whenever I face unhappy moment or unpleasant incident or unexpected difficulty and etc, it always lead to sadness and stress. Sometimes it’s too difficult to control the emotion. But I’m very glad to have people behind me whom continuously support me and cheer me up and forget all the sadness. As a believer, God is always there to hold on.
In relation to sad feeling, it reminds me of an article about the Seasonal Affective Disorder (SAD). It is a type of winter depression where some people can not function normally and depends on medication. This is caused by biochemical imbalance due to shortening of daylight hours and the lack of sunlight in winter. For the mild case it will make you feel discomfort and is known as winter blues. I did agree the shortening of daylight hours and the lack of sunlight during the winter will always make you feel gloomy, sad and lost sometimes. Thats why people always travel during the winter for holiday I guess.

Here is the lyric of my favorite song; So Why So Sad
by Manic Street Preacher

So why so sad
You live and you loveSo why so sad
Dependent on aboveSearching for the dead sea scrolls
So why, so why so sad
My smile as real as a hyenas
My smile as real as a hyenas
Burns an expressway to my skull
Burns an expressway to my skull
But Ill stick myself together again
Spirit so low that I no longer pretend
So why so sad
You live and you love
So why so sad
Dependent on above
Searching for the dead sea scrolls
So why, so why so sad
So why so sad
You live and you love
So why so sad
Dependent on above
Searching for the dead sea scrolls
So why, so why so sad
So why, so why so sad
So why, so why so sad
So why, so why so sad

Free Mp3 Downloads | Download Mp3 Percuma | Tak Perlu Cari Orang Pun Dapat Duit

Free Mp3 Downloads | Download Mp3 Percuma | Tak Perlu Cari Orang Pun Dapat Duit

Free Mp3 Downloads | Download Mp3 Percuma | Tak Perlu Cari Orang Pun Dapat Duit

Free Mp3 Downloads | Download Mp3 Percuma | Tak Perlu Cari Orang Pun Dapat Duit

Free Mp3 Downloads | Download Mp3 Percuma | Tak Perlu Cari Orang Pun Dapat Duit

Stupid in Love

Mmm, stupid in love, oh
Stupid in love, hmm

Let me tell you something,
Never have I ever been a size 10 in my whole life
I left the engine running, I just can't see,
What you would do if I, gave you a chance to make things right.
So I made it even though Katie told me that this would be nothing but a waste of time, and she was right.
Hmm, don't understand it but on your hands,
Just knew that you're sister repeated you're trying to tell me lies and I just don't know why.

Oh, this is stupid, i'm not stupid
Don't talk to me like i'm stupid
I still love you but I just can't do this
I may be dumb but i'm not stupid

My new nickname is “you idiot” (such an idiot)
Hmm, that's what my friends are calling me when they see me and ringing to my phone, they're telling me let go, he is not the one.
I thought I saw your potential,
Guess that's what made me dumb.
He don't want it, like you want it, screaming and cheating, oh girl why do you waste your time?
You know he ain't right. You telling me this, I don't wanna listen.

But oh, ya sis repeated you're trying to tell me lies and I just don't know why.

This is stupid, i'm not stupid
Don't talk to me like i'm stupid
I still love you but I just can't do this
I may be dumb but i'm not stupid

Tryna' make this work
But you act like a jerk
Silly of me to keep holdin' on
But the dumb's cap is off
You don't know what you've lost
And you wore all your lies till i'm gone, gone, gone...
But I was the one, which one of us is really gone
No, no, no, i'm not stupid in love

This is stupid, i'm not stupid
Don't talk to me like i'm stupid
I still love you but I just can't do this
I may be dumb but i'm not stupid


I may be dumb but i'm not stupid in love

Wanita

Kau digelar sebagai penyeri dunia
Hadirmu melengkap hubungan manusia
Bukan sahaja dirindui yang biasa
Malah Adama turut sunyi tanpa Hawa

Akalmu senipis bilahan rambut
Tebalkanlah ia dengan limpahan ilmu
Jua hatimu bak kaca yang rapuh
Kuatkanlah ia dengan iman yang teguh

Tercipta engkau dari rusuk lelaki
Bukan dari kaki untuk dialasi
Bukan dari kepala untuk dijunjung
Tapi dekat dibahu untuk dilindung
Dekat jua di hati untuk dikasihi

Engkaulah wanita hiasan duniawi

Mana mungkin lahirnya bayangan yang lurus elok
Jika datangnya dari kayu yang bengkok
Begitulah peribadi yang dibentuk

Didiklah wanita dengan keimanan
Bukannya harta ataupun pujian
Kelak tidak derita berharap pada yang binasa

Engkaulah wanita istimewa

Sedarilah insan istimewa
Bahawa kelembutan bukan kelemahan
Bukan jua penghinaan dari Tuhan
Bahkan sebagai hiasan kecantikan

Sebak

Bergenang... airmata ini
Sebak... sudah namun tidak jatuh jua
Menangis... cumalah hatiku
Senyum... tawa hanya tutup duka lara

Belum terubat kelukaan
Telahpun berganti kekasihmu
Andai itu yang kau inginkan
Tak dapat ku halang niat hatimu

Dalam banyak yang engkau temui
Dia pilihanmu... oh...
Jika insan lain tak mengapa
Tapi... sahabatku... oh...

Apa yang amat kukesalkan
Kau seolah-olah sengaja mempamerkan dia
Padaku... sebaknya...
Sambil kau menjeling... padaku...

Kenape

sebelum ku kenalimu
hidupku cukup ngan suka duka
tak pernahku sangka semuanya akan berubah
dikau bagaikan cahaya, bagi jiwa ku ini
tak mungkinku lupa katamu kan sentiasa di sisi
bagaikan satu kisah cinta kita berdua ke mana
asyik berpegangan tangan orang lain dilupakan
apa terjadi, diriku ni masih tertekan
hati dilukai setelah janji ditunaikan
tiap kali ku fikir, tiada guna bersedih
rakan-rakan katakan buang masa ku cintai
dikau punca pedihku, tiada baik darimu
tiada langsung yang benar dalam ungkapan bibirmu

kenapa harus ku bercinta
kenapa ku begini
kenapa harus ku tanggung semua
kenapa harus ku bercinta
kenapa ku percaya
kenapa aku diperbodoh kasih

tak mungkin ku lupa kali pertama bersua
tak sangka, dikau kan menjadi pedih yang kan dalami jiwa
siang malam termenung, sedih memakan hati
tak pernah ku ingat ku boleh diluka begini
namun ku cekal hatiku, tuk melupakanmu
ku tahu kau begitu
malas ku nak rayu, buang tenagaku
kau takkan mendengarku
selamat tinggal oh kasih
janganlah iri hati
hidup baru kan mula bila terbitnya mentari

kenapa harus ku bercinta
kenapa ku percaya
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku merayu
kenapa ku percaya
kenapa harus ku dikecewakan kasih

kenapa harus ku bercinta
kenapa ku percaya
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku merayu
kenapa ku bercinta
kenapa harus ku pegang janjimu

kenapa harus ku merayu
kenapa ku bercinta
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku percaya
kenapa ku bercinta
kenapa harus ku pegang janjimu
kasih

sekian lama telah ku simpan rasa ini di hati
baru kini ku berani tuk mengatakan oh gadis
dikau punca segala, kepedihan di hatiku
tak ingin lagi ku lihat wajahmu di hadapanku
sebelum ku kenalimu
hidupku cukup ngan suka duka
tak pernahku sangka semuanya akan berubah
dikau bagaikan cahaya, bagi jiwa ku ini
tak mungkinku lupa katamu kan sentiasa di sisi
bagaikan satu kisah cinta kita berdua ke mana
asyik berpegangan tangan orang lain dilupakan
apa terjadi, diriku ni masih tertekan
hati dilukai setelah janji ditunaikan
tiap kali ku fikir, tiada guna bersedih
rakan-rakan katakan buang masa ku cintai
dikau punca pedihku, tiada baik darimu
tiada langsung yang benar dalam ungkapan bibirmu

kenapa harus ku bercinta
kenapa ku begini
kenapa harus ku tanggung semua
kenapa harus ku bercinta
kenapa ku percaya
kenapa aku diperbodoh kasih

tak mungkin ku lupa kali pertama bersua
tak sangka, dikau kan menjadi pedih yang kan dalami jiwa
siang malam termenung, sedih memakan hati
tak pernah ku ingat ku boleh diluka begini
namun ku cekal hatiku, tuk melupakanmu
ku tahu kau begitu
malas ku nak rayu, buang tenagaku
kau takkan mendengarku
selamat tinggal oh kasih
janganlah iri hati
hidup baru kan mula bila terbitnya mentari

kenapa harus ku bercinta
kenapa ku percaya
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku merayu
kenapa ku percaya
kenapa harus ku dikecewakan kasih

kenapa harus ku bercinta
kenapa ku percaya
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku merayu
kenapa ku bercinta
kenapa harus ku pegang janjimu

kenapa harus ku merayu
kenapa ku bercinta
kenapa harus ku diperbodohkan
kenapa harus ku percaya
kenapa ku bercinta
kenapa harus ku pegang janjimu
kasih

sekian lama telah ku simpan rasa ini di hati
baru kini ku berani tuk mengatakan oh gadis
dikau punca segala, kepedihan di hatiku
tak ingin lagi ku lihat wajahmu di hadapanku

kenape...

Ya Allah.....
kuatkan hatiku ya Allah....
Hanye kepadaMu aku memohon ya Allah.....
kenape setiap yang aku buat lately semua x betul...
projek yang aku uruskan semua ada problem...
knape aku x leh bekerja same n seorng yg berglr wanita....
kenape?....
men pergi diruku yg dulu....
mngapa kini aku bukan kau yang aku kenal selepas peristiwa itu...
aku seorg yang pentingkan diri terutama kepada kaum hawa...
aku selalu mencari alasan untuk tidak memandang mereka....
adakah ini cubaan bagiku...
kenape aku sukar menerima selepas itu...
kenape aku benci dengan hawa... dendam apekah ini...
sudah setahun 9 bulan 12 hari 4 jam 15 mnt detik itu berlalu....
kenape kau masih baru tersa semalam... kenape!! why!!!
aku kuatkan hati... if she is mine... xkan g mne... tp kanpe it so diffclt to approve...
dulu org mmggil aku pencinta wanita... pelindung... dulu aku pantang tgk wanita dibuli... sekarg aku lbh dr itu... dulu aku syg kepada semua wanita... sekrg aku membenci... adakah bergitu kuat kuasa makhluk yg diglar wanita????
aku benci dan sedih dgn diriku sekarg... aku suka aku yg dulu...
adkah aku akan berubah....
hanya msa yg mnntukan...
huh.....
adakah tempoh 4 thun yang kau beri adakah bergitu lame...
x temph itu terlalu sekejap...
ttp mengape kesan yg kua buat terlalu lme untuk diubt...
btl org kte... mnyintai hnya sesaat ttp mlupakan terlalu payah....
aku x mghrpkan keajaiban berlaku... tetapi aku menghrpkan aku dpt lalui mse ini dengan cepat dan kuat...
mne kekuatan seorg lelaki yg 10x dr wanita...
knape boleh terjadi...
adakah lelki lemah... x lelki kuat.... lelki kuat...llki kuat...
tetapi adakah kkuatan itu sudah cukup...
dulu aku bahsekan awak,kamu,kitak, utk hawa...skrg engkau,makcik...
adakah aku akan terus bergini...
aku mhn maaf atas sesiapa yg pernah aku sakiti... aku cube berubah tapi kenape ttpi bukan hari ini... aku cuba menjadi yang terbaik tetpi susah untuk kini...
but iwill try to get my previus... org berlawan dengan musuh.. ttp musuhku adalah aku sendiri... aku harap aku blh berubah...
adakah aku akan berubah?

Thursday, March 25, 2010

Nasihat Bersama

Tidak, jodoh tiada kaitan dengan keturunan. Hanya belum sampai masanya. Ia bagai menanti jambatan untuk ke seberang. Kalau panjang jambatannya jauhlah perjalanan kita. Ada org jodohnya cepat sebab jambatannya singkat. Usia 25 tahun rasanya belumlah terlalu lewat. Dan usia 35 tahun belum apa-apa kalau sepanjang usia itu telah digunakan untuk membina kecemerlangan. Nyatakanlah perasaan dan keinginan anda itu dalam doa2 lewat sembahyang. Allah mendengar.

Wanita baik untuk lelaki yang baik, sebaliknya wanita jahat untuk lelaki yang jahat. Biar lambat jodoh asalkan mendapat Mr Right dan biar seorang diri daripada menjadi mangsa lelaki yang tidak beriman kemudian nanti.

Memang kita mudah tersilap mentafsir kehidupan ini. Kita selalu sangka. Aku pasti bahagia kalau mendapat ini. Hakikatnya, apabila kita benar-benar mendapat apa yang kita inginkan itu,ia juga datang bersama masalah.

Kita selalu melihat org memandu kereta mewah dan terdetiklah di hati kita, bahagianya org itu. Hakikatnya apabila kita sendiri telah memiliki kereta mewah kita ditimpa pelbagai kerenah. Tidak mustahil pula org yang memandu kereta mewah(walaupun sebenarnya tak mewah) terpaksa membayar lebih tatkala berhenti untuk membeli durian di tepi jalan. Orang lain membeli dengan harga biasa, dia terpaksa membayar berlipat ganda.

Ketika anda terperangkap dalam kesesakan jalan raya, motosikal mencelah-celah hingga mampu berada
jauh di hadapan. Anda pun mengeluh, alangkah baiknya kalau aku hanya menunggang sebuah motosikal seperti itu dan cepat sampai ke tempat yang dituju. Padahal si penunggang motosikal mungkin sedang memikirkan bilakah dia akan memandu kereta di tgh2 bandar raya.

Bukan semua yang anda sangka membahagiakan itu benar-benar membahagiakan. Bahagianya mungkin ada tapi deritanya juga datang sama. Semua benda, pasti ada baik buruknya.

Demikian juga perkahwinan. Ia baik sebab ia dibenarkan oleh agama, sunnah Nabi, sebagai saluran yang betul untuk melepaskan shahwat di samping membina sahsiah dan sebagainya, tapi ia juga buruk sebab ramai org yang berkahwin hidupnya semakin tidak terurus.

Ramai orang menempah neraka sebaik sahaja melangkahkan kaki ke alam berumahtangga. Bukankah dengan ijab dan Kabul selain menghalalkan hubungan kelamin, tanggungjawab yang terpaksa dipikul juga turut banyak? Bukankah apabila anda gagal melaksanakannya, anda membina dosa seterusnya jambatan
ke neraka?

Berapa ramaikah yang menyesali perkahwinan masing-masing padahal dahulunya mereka bermati-matian membina janji, memupuk cinta kasih malah ada yang sanggup berkorban apa sahaja asalkan segala impian menjadi nyata?

Jika tidak sanggup untuk bergelar isteri tidak usah berkahwin dulu. Jika merasakan diri belum cukup ilmu untuk bergelar ibu ataupun ayah, belajarlah dulu. Jika rasa2 belum bersedia untuk bersabar dengan kerenah anak2, carilah dulu kesabaran itu. Jangan berkahwin dahulu sebab kenyataannya ramai yang tidak bersedia untuk melangkah tetapi telah melompat, akhirnya jatuh terjerumus dan tidak jumpa akar berpaut tatkala cuba mendaki naik.

Berkahwin itu indah dan nikmat bagi yang benar-benar mengerti tuntutan2nya.

Berkahwin itu menjanjikan pahala tidak putus2 bagi yang menjadikannya gelanggang untuk mengukuhkan iman, mencintai Tuhan dan menjadikan syurgasebagai matlamat. Berkahwin itu sempadan dari ketidaksempurnaan insane kepada kesempurnaan insan - bagi yang mengetahui rahsia2nya.

Berkahwinlah anda demi Tuhan dan Nabi-Nya, bukan berkahwin kerana perasaan dan mengikut kebiasaan. Jodoh usah terlalu dirisaukan, tiba masanya ia akan datang menjemput, namun perlu juga anda membuka lorong2nya agar jemputan itu mudah sampai dan tidak terhalang.

MENYINTAI TIDAK bermakna meMILIKI

Janganlah kau angkuh melaungkan
Si dia kepunyaanmu
Atau kau kepunyaan si dia
kerana hakikatnya...
Kita TIDAK pernah meMILIKI sesiapa
Walau sekeping hati seorang insan
Tidakkah kau sedar
Hukum alam menyatakan ....
MENYINTAI TIDAK SEMESTINYA MEMILIKI
Manusia pandai berpura
Berlakon di pentas dunia
dan bertopeng menutup rahsia
Tetapi hati....
Tidak pernah berdusta pada empunya
Tentang perasaan yang bergolak di
dalamnya
Tidakkah kau sedar
Mungkin si dia melafazkan
Ucapan cinta padamu
Tetapi hati dan perasaannya
tidak pernah berniat begitu
Dia hanya berselindung
Di sebalik sejuta alasan
Dan kau...
Begitu jujur dan setia menyintainya
sehingga terlupa
Hukum alam menyatakan
MENYINTAI TIDAK BERMAKNA MEMILIKI
Sesungguhnya
' Aku tidak pernah memiliki dirimu'
' Dan kau jua tidak memiliki diriku'
Mengertilah..
Kita sebenarnya kepunyaan
Yang Maha Esa...
Tiada siapa berhak memiliki diri kita
kecuali DIA
DIA mengasihi hambaNYA
DIA memiliki hambaNYA
dan kepangkuan DIA kita akan kembali...
cntailah Allah..
sesungguhnya kepadaNYA lah kita akan
kembali

Assalamualaikum w.b.t

Seorang guru sedang bersemangat mengajarkan
sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk
menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya
ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam.Si
guru berkata, "Saya punya permainan...Caranya
begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan
kanan ada pemadam.

Jika saya angkat kapur ini, maka
berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam
ini, maka berserulah "Pemadam!"Murid muridnya
pun mengerti dan mengikuti. Si guru berganti-
gantian mengangkat antara kanan dan kiri
tangannya, semakin lama semakin cepat.
Beberapa saat kemudian sang guru kembali
berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya
angkat kapur, maka berserulah "Pemadam!", jika
saya angkat pemadam, maka
katakanlah "Kapur!".

Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-
murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar
untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka
sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang
beberapa saat, permainan berhenti. Si guru
tersenyum kepada murid-muridnya."Anak-anak,
begitulah kita ummat Islam. Mulanya yang haq itu
haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas
membedakannya.

Namun kemudian, musuh musuh kita
memaksakan kepada kita lewat berbagai cara,
untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi
bathil, dan sebaliknya."" Pertama-tama mungkin
akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi
karena terus disosialisasikan dengan cara-cara
menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian
terbiasa dengan hal itu.

Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-
musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan
menukar nilai dan etika.""Keluar berduaan,
berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik,
zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi
menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah
menjadi suatu hiburan dan trend,materialistik kini
menjadi suatu gaya hidup dan lain
lain.""Semuanya sudah terbalik.

Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit
menerimanya. Paham?" tanya Guru kepada
murid-
muridnya. "Paham cikgu...""Baik permainan
kedua..." begitu Guru melanjutkan. "Cikgu ada
Qur'an, cikgu akan letakkannya di tengah karpet.
Sekarang anda berdiri di luar karpet.
Permainannya adalah, bagaimana caranya
mengambil Qur'an yang ada di tengah tanpa
memijak karpet?"Murid-muridnya berpikir . Ada
yang mencuba alternatif dengan tongkat, dan lain-
lain.

Akhirnya si Guru memberikan jalan keluar,
digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia
memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid-
murid, begitulah ummat Islam dan musuh-
musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan
memijak-mijak anda dengan terang-
terang...Kerana tentu anda akan menolaknya
mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela
kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi
mereka akan menggulung anda perlahan-lahan
dari pinggir, sehingga anda tidak sedar.""Jika
seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka
dibina tapak yang kuat.

Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah
aqidah yang kuat."" Sebaliknya, jika ingin
membongkar rumah, tentu susah kalau tapaknya
dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan
dikeluarkan dulu, kerusi dipindahkan dulu, Almari
dibuang dulu satu persatu, baru rumah
dihancurkan...""Begitulah musuh-musuh Islam
menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam
terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan
meletihkan anda.""Mulai dari perangai anda, cara
hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun
anda muslim, tapi anda telah meninggalkan
ajaran
Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan
itulah yang mereka inginkan."

"Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri
(perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan
oleh musuh musuh kita.."Kenapa mereka tidak
berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanya
mereka"Sesungguhnya dahulu mereka terang-
terang menyerang, misalnya Perang Salib,
Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak
lagi..
apa lagi yg tercengang2 tu?? ayuh kita kejutkan umat Islam lain yg masih tertidur!!!

kisah Cawan

Kisah ini merupakan satu teladan kepada kita semua tentang kenapa selama ini kita sering ditimpa dugaan yang adakalanya sukar untuk kita tanggung dan terlalu menyakitkan.

Sepasang datuk dan nenek pergi belanja di sebuah kedai cenderamata untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada cawan yang cantik. "Lihat cawan itu," kata si nenek kepada suaminya. "Kau betul, inilah cangkir tercantik yang pe nah aku lihat," ujar si datuk. Pada ketika mereka mendekati cawan itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara,

"Terima kasih untuk perhatian anda, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cawan yang dikagumi, aku hanyalah selonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pening. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Tetapi orang itu berkata, 'Belum !' Lalu ia mulai menyodok dan meninju aku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam api. Panas! Panas ! Teriakku dengan kuat. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi.Tapi orang ini berkata, 'Belum !' Akhirnya ia mengangkat aku dari api itu dan membiarkan aku sampai sejuk. Aku fikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah sejuk aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Wanita itu berkata, ' Belum !' Lalu ia memberikan aku kepada seorang lelaki dan ia memasukkan aku sekali lagi ke api yang lebih panas dari sebelumnya ! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya.Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan sejuk. Setelah benar-benar sejuk seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku.Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, kerana di hadapanku berdiri sebuah cawan yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku." Datuk dan nenek itu terdiam membisu. Lalu diceritakan kisah itu kepada cucunya
huh... pnt nyer mlyan manusia.... lbh baik x yah lyn dr dilyan... huh...
but wat 2 do... we need 2 faced it... huhuhu... sekuat mne pun manusia mun diuji pun lmh juak... tp yalah kta pdah kita kuat.. tp dlm hnya Allah yg tauk bah... xpa ritok ari kitk org lak2 bruk ktk org tauk... tgg lgt n bumi.... knk tok brk aku tauk aku berkawan n sapa lmk tok.... hai2... nsb bdn....huhuhu

Wednesday, March 24, 2010

Lord Of The World

Teladan

Kisah Imam Yang Empat

. | Imam Ahmad Hambal | Imam Syafie | Imam Malik | Imam Abu Hanifah |
.
Imam Ahmad Bin Hambal Dicambuk Dan Dipenjarakan
... mam Ahmad bin Muhammad bin Hambal. Beliau adalah Imam yang keempat dari fuqahak Islam. Beliau memiliki sifat-sifat yang luhur dan tinggi. Ahmad bin Hambal dilahirkan di Baghdad pada bulan Rabiul Awal tahun 164H. Beliau termasyhur dengan nama datuknya Hambal, kerana datuknya lebih masyhur dari ayahnya.
Ibnu Hambal hidup dalam keadaan miskin, kerana ayahnya hanya meninggalkan sebuah rumah kecil dan tanah yang sempit. Beliau terpaksa melakukan berbagai pekerjaan. Beliau pernah bekerja di tempat tukang jahit, mengambil upah menulis, menenun kain dan kadangkala mengambil upah mengangkat barang-barang orang. Beliau lebih mementingkan makanan yang halal lagi baik dan beliau tidak senang menerima hadiah-hadiah.
Ketika ia masih berumur 14 tahun, Ahmad bin Hambal telah belajar mengarang dan menghafal Al-Quran. Beliau bekerja keras dalam menuntut ilmu pengetahuan. Sebagai seorang ulama yang sangat banyak ilmunya, Ibnu Hambal pun seorang yang teguh imannya, berani berbuat di atas kebenaran. Dia tidak takut bahaya apa pun terhadap dirinya di dalam menegakkan kebenaran itu. Kerana Allah memang telah menentukan bahawa setiap orang yang beriman itu pasti akan diuji keimanannya. Termasuk juga para nabi dan rasul yang tidak pernah lepas dari berbagai ujian dan cubaan.
Ujian dan cubaan berupa fitnah, kemiskinan, seksaan dan lain-lainnya itu selalu akan mendampingi orang-orang yang beriman apalagi orang yang menegakkan kebenaran. Demikian juga halnya dengan Imam Hambali, terlalu banyak bahaya yang dihadapinya dalam berjuang menegakkan kebenaran agama. Ujian itu datangnya bermacam-macam kadangkala dari musuh kita dan dapat juga timbul dari kawan-kawan yang merasa iri dengan kebolehan seseorang.
Imam Hambali berada di zaman kekuasaan kaum Muktazilah yang berpendapat bahawa Quran itu adalah makhluk. Pendirian ini begitu kuatnya di kalangan pemerintah, sehingga barangsiapa yang bertentangan pendirian dengan pihak pemerintah tentu akan mendapat seksaan. Sebelum Al-Makmun ini, yakni di zaman sultan Harun Al-Rasyid, ada seorang ulama bernama Basyar Al-Marisy berpendapat bahawa Quran itu adalah makhluk. Baginda Harun Al-Rasyid tidak mahu menerima pendapat tersebut. Bahkan terhadap orang yang berpendapat demikian akan diberi hukuman. Kerana ancaman itu akhirnya Basyar melarikan diri dari Baghdad.
Sultan Harun Al-Rasyid pernah berkata: “Kalau umurku panjang dan masih dapat berjumpa dengan Basyar nescaya akan kubunuh dia dengan cara yang belum pernah aku lakukan terhadap yang lain?” Selama 20 tahun lamanya Syekh Basyar menyembunyikan diri dari kekuasaan Sultan.
Tetapi setelah Sultan Harun Al-Rasyid meninggal dunia, kemudian diganti dengan puteranya Al-Amin barulah Syekh Basyar keluar dari persembunyiannya. Kembali ia mengeluarkan pendapatnya itu, bahawa Quran itu adalah makhluk. Al-Amin juga sependirian dengan ayahnya tidak setuju dengan pendapat tersebut. Ia mengancam berat terhadap orang yang mengatakan Quran itu makhluk.
Kemudian kepala negara pindah lagi ke tangan saudara Al-Amin iaitu Al-Makmun. Di zaman pemerintahan Al-Makmun inilah pendapat tentang Quran itu makhluk mula diterima. Al-Makmun sendiri telah terpengaruh dan ikut berpendapat demikian. Pada suatu kali oleh Al-Makmun diadakan pertemuan para ulama besar, untuk membincangkan hal itu, tetapi para ulama tetap berpendapat bahawa Al-Quran itu adalah makhluk. Al-Makmun mengharapkan supaya pendapat itu diterima orang ramai.
Pada masa itu satu-satunya ulama yang keras berpendirian bahawa “Al-Quran itu bukan makhluk?” Hanyalah Imam Hambali. Secara terus terang ia berkata di hadapan Sultan:“Bahawa Al-Quran bukanlah makhluk yang dijadikan Allah, tetapi ia adalah Kalamullah.”
Imam Hambali satu-satunya ulama ketika itu yang berani membantah, sedangkan yang lainnya diam seribu bahasa. Kemudian ia ditangkap dan dihadapkan ke hadapan baginda. Ia dipanggil bersama tiga orang ulama yang lainnya, iaitu Imam Hassan bin Muhammad Sajah, Imam Muhammad bin Nuh dan Imam Ubaidah bin Umar. Kedua ulama di antara mereka sama menjawab dan membenarkan pendapat baginda sementara Imam Hambali dan Imam Muhammad bin Nuh dengan tegas menjawab bahawa Quran itu bukanlah makhluk. Keduanya lalu dimasukkan ke dalam penjara. Setelah beberapa hari dalam penjara datang surat dari Tharsus yang meminta supaya keduanya dibawa ke sana dengan dirantai.
Kedua ulama tersebut betul-betul dirantai kedua kaki dan tangannya dan ditunjukkan di hadapan orang ramai. Kemudian dibawa ke Tharsus, sesampainya di sana keduanya dimasukkan ke dalam penjara. Kerajaan mempunyai seorang ulama besar bernama Ahmad bin Abi Daud, yang pandai berbicara namun lemah dalam pendirian.
Terhadap Imam Hambali mereka minta supaya dihukum dengan hukuman yang seberat-beratnya. Baginda raja menerima usulan tersebut. Lalu Imam Hambali dihadapkan depan raja dan ditanyakan tentang pendiriannya. Namun ia tetap menyampaikan pendiriannya bahawa Al-Quran itu ialah Kalamullah bukan makhluk. Dan ia menegaskan lagi bahawa ia tidak akan berubah dari pendiriannya itu.
Akhirnya terjadilah persidangan yang dipimpin oleh baginda sendiri. Kemudian baginda memanggil Imam Hambali dan berkata: “Atas nama saya sebagai kerabat Nabi Muhammad SAW saya akan memukul engkau beberapa kali, sampai engkau membenarkan apa yang telah saya benarkan, atau mengatakan seperti yang saya kata?” Kerana Imam Hambali masih tetap dengan pendiriannya, maka baginda memerintahkan kepada perajuritnya untuk memukul Imam Hambali.
Ketika cambuk yang pertama singgah di punggung beliau, beliau mengucapkan “Bismillah.” Ketika cambuk yang kedua, beliau mengucapkan “La haula walaa quwwata illaa billah” (tiada daya dan kekuatan apa pun kecuali izin Allah). Ketika cambuk yang ketiga kalinya beliau mengucapkan “Al-Quran kalaamullahi ghairu makhluk” (Al-Quran adalah kalam Allah bukan makhluk). Dan ketika pada pukulan yang keempat, beliau membaca surah At-Taubah ayat 51.
“Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang ditetapkan oleh Allah bagi kami.”
Sehingga seluruh badan beliau mengalir darah merah.
Akhirnya beliau dimasukkan ke dalam penjara kembali. Pada suatu hari ketika Imam Hambali dibawa ke Kota Anbar dengan tangan yang terbelenggu, seorang yang alim bernama Abu Ja’far Al-Anbari menghampiri beliau. Imam Hambali bertanya kepadanya: “Hai Abu Ja’far apakah engkau susah melihat keadaanku?” “Tidak wahai Imam, engkau adalah pemuka umat, kerana umat manusia ada di belakangmu. Demi Allah, bila engkau mahu menjawab bahawa Quran itu makhluk, pastilah umat akan mengikutimu, dan bila engkau tidak mahu menjawab, maka umat juga tidak mahu menjawab seperti apa yang ingin engkau jawab. Bila engkau tidak mati dibunuh orang, pasti engkau juga akan mati dengan cara yang lain. Maka janganlah engkau mahu menuruti kehendak mereka.”
Mendengar kata-kata Ja’far itu beliau mencucurkan air mata dan berkata: “Masya-Allah!, Masya-Allah!, Masya-Allah!. Kemudian beliau pun dikunjungi oleh bekas penjahat bernama Abdul Haitsam Al-Ayyar dan berkata kepada beliau: “Wahai Imam, saya ini seorang pencuri yang didera dengan beribu-ribu cambukan, namun saya tidak mahu mengakui perbuatan saya, pada hal saya menyedari bahawa saya salah. Maka janganlah Imam gelisah dalam menerima dera, sebab engkau dalam kebenaran.”
Ketika Khalifah Al-Makmun meninggal dunia pada tahun 218H (833 M) setelah memerintah 20 tahun lamanya, yang mengganti beliau ialah saudaranya yang bernama Ishaq Muhammad bin Harun Al-Rasyid yang bergelar dengan Al-Muktashimbillah. Sebelum Khalifah Al-Makmun meninggal dunia beliau telah berpesan kepada bakal penggantinya itu bahawa faham Al-Quran itu makhluk harus dipertahankan.”
Kebijaksanaan kerajaan yang menyeksa para ulama yang tidak sependirian dengan faham kerajaan itu atas dasar hasutan seorang ulama kerajaan yang bernama Qadhi Qudhoti Ahmad bin Abi Daud (Daud). Ulama inilah yang memberikan usulan kepada Al-makmun bahawa jika Imam Ahmad bin Hambal tetap tidak mahu mengikuti bahawa Al-Quran itu makhluk hendaklah dihukum dengan hukuman yang berat.
Setelah kerajaan dipegang oleh Al-Muktasim ulama Ahmad bin Daud masih tetap menjadi qadi kerajaan. Pada suatu hari Qadi kerajaan ini cuba mengadili Imam Hambali dengan melakukan perdebatan akhirnya Ahmad bin Daud kalah kerana tidak dapat mengemukakan alasan yang lebih kuat. Walaupun demikian Imam Hambali tetap dimasukkan kembali ke dalam penjara.
Pada bulan Ramadhan pengadilan terhadap Imam Hambali diadakan lagi. Khalifah Al-Muktashim bertanya: “Al-Quran itu adalah baru, bagaimana pendapat anda.” “Tidak!, Al-Quran adalah kalam Allah, saya tidak sejauh itu membahasnya kerana di dalam Al-Quran dan hadith tidak disuruh membahas soal tersebut.” Jawab beliau.
Beliau dicambuk sampai berdarah, pada hal ketika itu bulan puasa. Baginda berkata: “Kalau kamu merasa sakit dengan pukulan ini, maka ikutilah saya, dan akuilah bahawa Al-Quran itu makhluk, supaya kamu selamat.”
Penderaan pun terus berlangsung, sehingga beliau terasa bahawa tali seluar yang menutup auratnya putus dan hampir turun ke bawah. Beliau pun mengangkatkan mukanya ke atas sambil berdoa: “Ya Allah!, atas namaMu yang menguasai Arsy, bahawa jika Engkau mengetahui bahawa saya adalah benar, maka janganlah Engkau jatuhkan penutup aurat ku.” Ketika itu pula seluar beliau yang akan jatuh itu naik ke atas kembali sehingga aurat beliau tidak jadi terlihat oleh orang ramai.
Penyeksaan terhadap beliau itu baru berakhir setelah selesai maghrib. Para hakim dan orang- orang hadir kemudian berbuka puasa di hadapan beliau. Sementara beliau dibiarkan saja tidak diberi sesuatu makanan untuk berbuka. Demikianlah seterusnya, pada hari yang kedua pun beliau masih tetap didera sampai seluruh badannya mencucurkan darah. Pada hari ketiga beliau masih tetap didera sehingga pengsan.
Setelah Al-Muktashim meninggal dunia ia diganti dengan puteranya Al-Watsiq. Pada masa ini banyak penganiayaan dilakukan terhadap para ulama. Khalifah Al-Watsiq inilah yang memancung leher ulama terkenal yakni Ahmad bin Naser Al-Khuza’i. Kepala Ahmad bin Naser digantung dan diletak tulisan yang berbunyi: “Inilah kepala Ahmad bin Naser yang tidak mahu mengakui bahawa Al-Quran itu makhluk, maka Tuhan memasukkan Ahmad bin Naser ke dalam neraka, kepala ini menjadi peringatan bagi mereka yang memalingkan dirinya dari kiblat.” Demikianlah tulisan yang diletakkan dekat leher Ahmad bin Naser.
Kemudian Khalifah Al-Watsiq meninggal dunia dan digantikan dengan saudara beliau yang bernama, Al-Mutawakkil. Pada masa inilah dicabut tentang faham muktazilah dan diadakan pembebasan terhadap semua ulama yang ditahan, termasuk Imam Ahmad bin hambal. Sementara itu Imam Hambali setelah dibebaskan beliau diberi hadiah sebanyak l0,000 dirham, namun hadiah tersebut beliau tolak. Kerana dipaksa untuk menerimanya, akhirnya beliau terima dan dibahagi-bahagikan kepada fakir miskin.
Pada hari Jumaat tanggal 12 Rabiul Awal tahun 241 H/855 M beliau meninggal dunia yang fana ini dengan tenang dalam usia 77 tahun. Setelah mendengar wafatnya beliau, seluruh Kota Baghdad menjadi gempar jenazah beliau disembahyangkan lebih dari 130,000 orang muslimin. Demikian berakhirnya riwayat seorang penegak kebenaran dan meninggikan ilmu pengetahuan, setelah melalui berbagai seksaan dan penganiayaan. Semoga mereka yang berjuang pada jalan Allah menjadi kekasih Allah, yang selalu mendapat keberkahannya dan keredhaanNya.
Banyak lagi mereka yang berjuang pada jalan Allah akhirnya menerima ujian dan cubaan dengan berbagai penganiayaan dan seksaan.
Firman Allah ertinya:
“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan. “Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang- orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
(Al-Ankabut: 2-3)
^ Kembali ke atas ^

Imam Syafie Ditangkap Dan Dirantai
... mam Syafie bernama Muhammad bin Idris. Salasilah keturunan beliau adalah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Usman bin Syafie bin Saib bin Abdul Yazid bin Hasyim bin Abdul Mutalib bin Abdul Manaf. Keturunan beliau bertemu dengan keturunan Nabi Muhammad SAW pada datuk Nabi Muhammad yang ketiga iaitu Abdul Manaf.
Beliau dilahirkan di Ghuzah nama sebuah kampung yang termasuk daerah Palestin, pada bulan Rejab 150 H atau 767 Masehi. Tempat asal ayah dan bonda beliau ialah di Kota Makkah. Imam Syafie lahir di Palestin kerana ketika itu bondanya pergi ke daerah itu demi keperluan penting. Namun di dalam perjalanan menuju Palestin tersebut ayahnya meninggal dunia, sementara Imam Syafie masih dalam kandungan ibunya. Setelah berumur dua tahun baru Imam Syafie dan ibunya kembali ke Kota Makkah.
Ketika berumur 9 tahun beliau telah hafal Al-Quran 30 juz. Umur 19 tahun telah mengerti isi kitab Al-Muwatha’, karangan Imam Malik, tidak lama kemudian Al-Muwatha’ telah dihafalnya. Kitab Al-Muwatha’ tersebut berisi hadith-hadith Rasulullah SAW, yang dihimpun oleh Imam Malik.
Kerana kecerdasannya pada umur 15 tahun beliau telah diizinkan memberi fatwa di hadapan masyarakat dan menjawat sebagai guru besar ilmu hadith serta menjadi mufti dalam Masjidil Haram di Makkah.
Ketika berumur 20 tahun beliau pergi belajar ke tempat Imam Malik di Madinah, setelah itu beliau ke Irak, Parsi dan akhirnya kembali ke Madinah. Dalam usia 29 tahun beliau pergi ke Yaman untuk menuntut ilmu pengetahuan.
Tentang ketaatan beliau dalam beribadah kepada Allah diceritakan bahawa setiap malam beliau membagi malam itu kepada tiga bahagian. Sepertiga malam beliau gunakan kewajipan sebagai manusia yang mempunyai keluarga, sepertiga malam untuk solat dan zikir dan sepertiga lagi untuk tidur.
Ketika Imam Syafie di Yaman, beliau diangkat menjadi setiausaha dan penulis istimewa Gabenor di Yaman, sekaligus menjadi guru besar di sana. Kerana beliau termasuk orang pendatang, secara tiba-tiba memangku jawatan yang tinggi, maka ramai orang yang memfitnah beliau.
Ahli sejarah telah menceritakan bahawa waktu sultan Harun Ar-Rasyid sedang marah terhadap kaum Syiah, sebab golongan tersebut berusaha untuk meruntuhkan kekuasaan Abbasiyah, mereka berhasrat mendirikan sebuah kerajaan Alawiyah iaitu keturunan Saidina Ali bin Abi Talib. Kerana itu di mana kaum Syiah berada mereka diburu dan dibunuh.
Suatu kali datang surat baginda Sultan dari Baghdad. Dalam surat yang ditujukan kepada Wali negeri itu diberitahukan supaya semua kaum Syiah ditangkap. Untuk pertama kali yang paling penting adalah para pemimpinnya, jika pekerjaan penangkapan telah selesai semua mereka akan dikirimkan ke Baghdad. Semuanya harus dibelenggu dan dirantai. Imam Syafie juga ditangkap, sebab di dalam surat tersebut bahawa Imam Syafie termasuk dalam senarai para pemimpin Syiah.
Ketika peristiwa itu terjadi pada bulan Ramadhan, Imam Syafie dibawa ke Baghdad dengan dirantai kedua belah tangannya. Dalam keadaan dibelenggu itu para tahanan disuruh berjalan kaki mulai dari Arab Selatan (Yaman) sampai ke Arab Utara (Baghdad), yang menempuh perjalanan selama dua bulan. Sampai di Baghdad belenggu belum dibuka, yang menyebabkan darah-darah hitam melekat pada rantai-rantai yang mengikat tangan mereka.
Pada suatu malam pengadilan pun dimulai. Para tahanan satu persatu masuk ke dalam bilik pemeriksaan. Setelah mereka ditanya dengan beberapa kalimat, mereka dibunuh dengan memenggal leher tahanan tersebut. Supaya darah yang keluar dari leher yang dipotong itu tidak berserak ia dialas dengan kulit binatang yang diberi nama dengan natha’.
Imam Syafie dalam keadaan tenang menunggu giliran, dengan memohon keadilan kepada Allah SWT. Kemudian beliau dipanggil ke hadapan baginda Sultan. Imam Syafie menyerahkan segalanya hanya kepada Allah SWT. Dengan keadaan merangkak kerana kedua belah kaki beliau diikat dengan rantai, Imam Syafie mengadap Sultan. Semua para pembesar memperhatikan beliau.
“Assalamualaika, ya Amirul Mukminin wabarakatuh.”
Demikian ucapan salam beliau kepada baginda dengan tidak disempurnakan iaitu “Warahmatullah.”
“Wa alaikassalam warahmatullah wabarakatuh.” Jawab baginda. Kemudian baginda bertanya: “Mengapa engkau mengucap salam dengan ucapan yang tidak diperintahkan oleh sunnah, dan mengapa engkau berani berkata-kata dalam majlis ini sebelum mendapat izin dari saya?”
Imam Syafie menjawab: “Tidak saya ucapkan kata “Warahmatullah” kerana rahmat Allah itu terletak dalam hati baginda sendiri.” Mendengar kata-kata itu hati baginda jadi lembut. Kemudian Imam Syafie membaca surah An-Nur ayat 55 yang bermaksud:
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang soleh bahawa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sesungguhnya Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diredhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa.”
Setelah membaca ayat di atas kemudian Imam Syafie berkata: “Demikianlah Allah telah menepati janjiNya, kerana sekarang baginda telah menjadi khalifah, jawapan salam baginda tadi membuat hati saya menjadi aman.” Hati baginda menjadi bertambah lembut. Baginda Harun ar Rashid bertanya kembali: “Kenapa engkau menyebarkan faham Syiah, dan apa alasanmu untuk menolak tuduhan atas dirimu.”
“Saya tidak dapat menjawab pertanyaan baginda dengan baik bila saya masih dirantai begini, jika belenggu ini dibuka Insya-Allah saya akan menjawab dengan sempurna. Lalu baginda memerintahkan kepada pengawal untuk membukakan belenggu yang mengikat lmam Syafie itu.
Setelah rantai yang membelenggu kedua kaki dan tangannya itu dibuka, maka Imam Syafie duduk dengan baik kemudian membaca surah Hujarat ayat 6:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq yang membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
“Ya Amirul Mukminin, sesungguhnya berita yang sampai kepada baginda itu adalah dusta belaka. Sesungguhnya saya ini menjaga kehormatan Islam. Dan bagindalah yang berhak memegang adab kitab Allah kerana baginda adalah putera bapa saudara Rasulullah SAW iaitu Abbas. Kita sama-sama menghormati keluarga Rasulullah. Maka kalau saya dituduh Syiah kerana saya sayang dan cinta kepada Rasulullah dan keluarganya, maka demi Allah, biarlah umat Islam sedunia ini menyaksikan bahawa saya adalah Syiah. Dan tuan-tuan sendiri tentunya sayang dan cinta kepada keluarga Rasulullah.” Demikian jawab Imam Syafie.
Baginda Harun ar Rasyid pun menekurkan kepalanya kemudian ia berkata kepada Imam Syafie: “Mulai hari ini bergembiralah engkau agar lenyaplah perselisihan antara kami dengan kamu, kerana kami harus memelihara dan menghormati pengetahuanmu wahai Imam Syafie.”
Demikianlah kehidupan Imam Syafie sebagai ulama besar, yang tidak lepas dari berbagai cubaan serta seksaan dari pihak yang tak mengerti akan hakikat kebenaran yang sesungguhnya. Hanya ketabahan dan keimanan serta pengetahuanlah yang dapat menghadapi setiap cubaan itu sebagai suatu ujian dari Allah SWT yang harus kita hadapi.
^ Kembali ke atas ^

Imam Malik Diheret Dan Didera
... mam Malik dilahirkan di sebuah perkampungan kecil yang bernama Ashbah, yang terletak di dekat Kota Himyar jajahan Yaman. Nama aslinya ialah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir Al-Ashabally. Beliau adalah seorang ulama besar yang lahir di Madinah serta mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap dunia Islam.
Ketika Imam Malik berusia 54 tahun, pemerintahan berada di tangan baginda Al-Mansur yang berpusat di Bagdad. Ketika itu di Madinah dipimpin oleh seorang gabenor bernama Jaafar bin Sulaiman Al-Hasymi. Sementara itu Imam Malik juga menjabat sebagai mufti di Madinah. Di saat timbulnya masalah penceraian atau talak, maka Imam Malik telah menyampaikan fatwanya, bahawa talak yang dipaksakan tidak sah, ertinya talak suami terhadap isteri tidak jatuh. Fatwa ini sungguh berlawanan dengan kehendak gabenor, kerana ia tidak mahu hadith yang disampaikan oleh Imam Malik tersebut diketahui oleh masyarakat, sehingga akhirnya Imam Malik dipanggil untuk mengadap kepada gabenor.
Kemudian gabenor meminta agar fatwa tersebut dicabut kembali, dan jangan sampai orang ramai mengetahui akan hal itu. Walaupun demikian Imam Malik tidak mahu mencabutnya. Fatwa tersebut tetap disiarkan kepada orang ramai. Talak yang dipaksanya tidak sah. Bahkan Imam Malik sengaja menyiarkan fatwanya itu ketika beliau mengadakan ceramah-ceramah agama, kerana fatwa tersebut berdasarkan hadith Rasulullah SAW yang harus diketahui oleh umat manusia.
Akhirnya Imam Malik ditangkap oleh pihak kerajaan, namun ia masih tetap dengan pendiriannya. Gabenor memberi peringatan keras supaya fatwa tersebut dicabut dengan segera Kemudian Imam Malik dihukum dengan dera dan diikat dengan tali dan dinaikkan ke atas punggung unta, lalu diarak keliling Kota Madinah. Kemudian Imam Malik dipaksa supaya menarik kembali fatwanya itu.
Mereka mengarak Imam Malik supaya Imam merasa malu dan hilang pendiriannya. Tetapi Imam Malik masih tetap dengan pendiriannya itu. Kerana ketegasannya itu, dia dihukum dengan sebat sebanyak 70 kali, yang menyebabkan tulang belakangnya hampir patah. Kemudian ia berkata kepada sahabat-sahabatnya:
“Aku dihukum dera begitu berat lantaran fatwa ku. Demikian Said Al-Musayyid, Muhamad Al-Munkadir dan Rabiah telah dijatuhi hukuman demikian lantaran fatwanya juga.”
Bagi Imam Malik hukuman semacam itu, bukanlah mengurangi pendiriannya, bahkan semakin bertambah teguh jiwanya. Ia tidak pernah takut menerima hukuman asalkan ia berada pada jalan kebenaran. Kerana memang setiap perjuangan itu memerlukan pengorbanan. Imam Al-Laits, seorang alim menjadi mufti Mesir ketika itu, saat mendengar bahawa Imam Malik dihukum lantaran fatwanya ia berkata: “Aku mengharap semoga Allah mengangkat darjat Imam Malik atas setiap pukulan yang dijatuhkan kepadanya, menjadikan satu tingkat baginya masuk ke syurga.”
Insya Allah.
^ Kembali ke atas ^

Imam Abu Hanifah Diracun
... mam Abu Hanafih adalah seorang imam Mazhab yang besar dalam dunia Islam. Dalam empat mazhab yang terkenal tersebut hanya Imam Hanafi yang bukan orang Arab. Beliau keturunan Persia atau disebut juga dengan bangsa Ajam. Pendirian beliau sama dengan pendirian imam yang lain, iaitu sama-sama menegakkan Al-Quran dan sunnah Nabi SAW.
Imam Hanafi dilahirkan pada tahun 80 Hijrah bertepatan tahun 699 Masehi di sebuah kota bernama Kufah. Nama yang sebenarnya ialah Nu’man bin Tsabit bin Zautha bin Maha. Kemudian masyhur dengan gelaran Imam Hanafi.
Kemasyhuran nama tersebut menurut para ahli sejarah ada beberapa sebab:
1. Kerana ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Hanifah, maka ia diberi julukan dengan Abu Hanifah.
2. Kerana semenjak kecilnya sangat tekun belajar dan menghayati setiap yang dipelajarinya, maka ia dianggap seorang yang hanif (kecenderungan/condong) pada agama. Itulah sebabnya ia masyhur dengan gelaran Abu Hanifah.
3. Menurut bahasa Persia, Hanifah bererti tinta. Imam Hanafi sangat rajin menulis hadith-hadith, ke mana, ia pergi selalu membawa tinta. Kerana itu ia dinamakan Abu Hanifah.
Waktu ia dilahirkan, pemerintahan Islam berada di tangan Abdul Malik bin Marwan, dari keturunan Bani Umaiyyah kelima. Kepandaian Imam Hanafi tidak diragukan lagi, beliau mengerti betul tentang ilmu fiqih, ilmu tauhid, ilmu kalam, dan juga ilmu hadith. Di samping itu beliau juga pandai dalam ilmu kesusasteraan dan hikmah.
Imam Hanafi adalah seorang hamba Allah yang bertakwa dan soleh, seluruh waktunya lebih banyak diisi dengan amal ibadah. Jika beliau berdoa matanya bercucuran air mata demi mengharapkan keredhaan Allah SWT. Walaupun demikian orang-orang yang berjiwa jahat selalu berusaha untuk menganiaya beliau.
Sifat keberanian beliau adalah berani menegakkan dan mempertahankan kebenaran. Untuk kebenaran ia tidak takut sengsara atau apa bahaya yang akan diterimanya. Dengan keberaniannya itu beliau selalu mencegah orang-orang yang melakukan perbuatan mungkar, kerana menurut Imam Hanafi kalau kemungkaran itu tidak dicegah, bukan orang yang berbuat kejahatan itu saja yang akan merasakan akibatnya, melainkan semuanya, termasuk orang-orang yang baik yang ada di tempat tersebut
Sebahagian dilukiskan dalam sebuah hadith Rasulullah SAW bahawa bumi ini diumpamakan sebuah bahtera yang didiami oleh dua kumpulan. Kumpulan pertama adalah terdiri orang-orang yang baik-baik sementara kumpulan kedua terdiri dari yang jahat-jahat. Kalau kumpulan jahat ini mahu merosak bahtera dan kumpulan baik itu tidak mahu mencegahnya, maka seluruh penghuni bahtera itu akan binasa. Tetapi sebaliknya jika kumpulan yang baik itu mahu mencegah perbuatan orang-orang yang mahu membuat kerosakan di atas bahtera itu, maka semuanya akan selamat.
Sifat Imam Hanafi yang lain adalah menolak kedudukan tinggi yang diberikan pemerintah kepadanya. Ia menolak pangkat dan menolak wang yang dibelikan kepadanya. Akibat dari penolakannya itu ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Di dalam penjara ia diseksa, dipukul dan sebagainya.
Gabenor di Iraq pada waktu itu berada di tangan Yazid bin Hurairah Al-Fazzari. Selaku pemimpin ia tentu dapat mengangkat dan memberhentikan pegawai yang berada di bawah kekuasaannya. Pernah pada suatu ketika Imam Hanafi akan diangkat menjadi ketua urusan perbendaharan negara (Baitul mal), tetapi pengangkatan itu ditolaknya. Ia tidak mahu menerima kedudukan tinggi tersebut. Sampai berulang kali Gabenor Yazid menawarkan pangkat itu kepadanya, namun tetap ditolaknya.
Pada waktu yang lain Gabenor Yazid menawarkan pangkat Kadi (hakim) tetapi juga ditolaknya. Rupanya Yazid tidak senang melihat sikap Imam Hanafi tersebut. Seolah-olah Imam Hanafi memusuhi pemerintah, kerana itu timbul rasa curiganya. Oleh kerana itu ia diselidiki dan diancam akan dihukum dengan hukum dera. Ketika Imam Hanafi mendengar kata ancaman hukum dera itu Imam Hanafi menjawab: “Demi Allah, aku tidak akan mengerjakan jabatan yang ditawarkan kepadaku, sekalipun aku akan dibunuh oleh pihak kerajaan.” Demikian beraninya Imam Hanafi dalam menegakkan pendirian hidupnya.
Pada suatu hari Yazid memanggil para alim ulama ahli fiqih yang terkemuka di Iraq, dikumpulkan di muka istananya. Di antara mereka yang datang ketika itu adalah Ibnu Abi Laila. Ibnu Syblamah, Daud bin Abi Hind dan lain-lain. Kepada mereka, masing-masing diberi kedudukan rasmi oleh Gabenor.
Ketika itu gabenor menetapkan Imam Hanafi menjadi Pengetua jawatan Sekretari gabenor. Tugasnya adalah bertanggungjawab terhadap keluar masuk wang negara. Gabenor dalam memutuskan jabatan itu disertai dengan sumpah, “Jika Abu Hanifah tidak menerima pangkat itu nescaya ia akan dihukum dengan pukulan.”
Walaupun ada ancaman seperti itu, Imam Hanafi tetap menolak jawatan itu, bahkan ia tetap tegas, bahawa ia tidak mahu menjadi pegawai kerajaan dan tidak mahu campur tangan dalam urusan negara.
Kerana sikapnya itu, akhirnya ditangkap oleh gabenor. Kemudian dimasukkan ke dalam penjara selama dua minggu, dengan tidak dipukul. Lima belas hari kemudian baru dipukul sebanyak 14 kali pukulan, setelah itu baru dibebaskan. Beberapa hari sesudah itu gabenor menawarkan menjadi kadi, juga ditolaknya. Kemudian ditangkap lagi dan dijatuhi hukuman dera sebanyak 110 kali. Setiap hari didera sebanyak sepuluh kali pukulan. Namun demikian Imam Hanafi tetap dengan pendiriannya. Sampai ia dilepaskan kembali setelah cukup 110 kali cambukan.
Akibat dari pukulan itu muka dan seluruh badannya menjadi bengkak-bengkak. Hukuman cambuk itu sengaja untuk menghina Imam Hanafi. Walaupun demikian ketika Imam Hanafi diseksa ia sempat berkata. “Hukuman dera di dunia lebih ringan daripada hukuman neraka di akhirat nanti.” Ketika ia berusia lebih dari 50 tahun, ketua negara ketika itu berada di tangan Marwan bin Muhammad. Imam Hanafi juga menerima ujian. Kemudian pada tahun 132 H sesudah dua tahun dari hukuman tadi terjadilah pergantian pimpinan negara, dari keturunan Umaiyyah ke tangan Abbasiyyah, ketua negaranya bernama Abu Abbas as Saffah.
Pada tahun 132 H sesudah Abu Abbas meninggal dunia diganti dengan ketua negara yang baru bernama Abi Jaafar Al-Mansur, saudara muda dari Abul Abbas as Saffah. Ketika itu Imam Abu Hanifah telah berumur 56 tahun. Namanya masih tetap harum sebagai ulama besar yang disegani. Ahli fikir yang cepat dapat menyelesaikan sesuatu persoalan.
Suatu hari Imam Hanafi mendapat panggilan dari baginda Al-Mansur di Baghdad, supaya ia datang mengadap ke istana. Sesampainya ia di istana Baghdad ia ditetapkan oleh baginda menjadi kadi (hakim) kerajaan Baghdad. Dengan tawaran tersebut, salah seorang pegawai negara bertanya: “Adakah guru tetap akan menolak kedudukan baik itu?” Dijawab oleh Imam Hanafi “Amirul mukminin lebih kuat membayar kifarat sumpahnya daripada saya membayar sumpah saya.”
Kerana ia masih tetap menolak, maka diperintahkan kepada pengawal untuk menangkapnya, kemudian dimasukkan ke dalam penjara di Baghdad. Pada saat itu para ulama yang terkemuka di Kufah ada tiga orang. Salah satu di antaranya ialah Imam Ibnu Abi Laila. Ulama ini sejak pemerintahan Abu Abbas as Saffah telah menjadi mufti kerajaan untuk kota Kufah. Kerana sikap Imam Hanafi itu, Imam Abi Laila pun dilarang memberi fatwa.
Pada suatu hari Imam Hanafi dikeluarkan dari penjara kerana mendapat panggilan dari Al-Mansur, tetapi ia tetap menolak. Baginda bertanya, “Apakah engkau telah suka dalam keadaan seperti ini?”
Dijawab oleh Imam Hanafi: “Wahai Amirul Mukminin semoga Allah memperbaiki Amirul Mukminin.
Wahai Amirul Mukminin, takutlah kepada Allah, janganlah bersekutu dalam kepercayaan dengan orang yang tidak takut kepada Allah. Demi Allah saya bukanlah orang yang boleh dipercayai di waktu tenang, maka bagaimana saya akan dipercayai di waktu marah, sungguh saya tidak sepatutnya diberi jawatan itu.”
Baginda berkata lagi: “Kamu berdusta, kamu patut dan sesuai memegang jawatan itu.” Dijawab oleh Imam Hanafi: “Amirul Mukminin, sungguh baginda telah menetapkan sendiri, jika saya benar, saya telah menyatakan bahawa saya tidak patut memegang jawatan itu. Jika saya berdusta, maka bagaimana baginda akan mengangkat seorang maulana yang dipandang rendah oleh bangsa Arab. Bangsa Arab tidak akan rela diadili seorang golongan hakim seperti saya.”
Pernah juga terjadi, baginda Abu Jaffar Al-Mansur memanggil tiga orang ulama besar ke istananya, iaitu Imam Abu Hanifah, Imam Sufyan ats Tauri dan Imam Syarik an Nakhaei. Setelah mereka hadir di istana, maka ketiganya ditetapkan untuk menduduki pangkat yang cukup tinggi dalam kenegaraan, masing-masing diberi surat pelantikan tersebut.

Imam Sufyan ats Tauri diangkat menjadi kadi di Kota Basrah, lmam Syarik diangkat menjadi kadi di ibu kota. Adapun Imam Hanafi tidak mahu menerima pengangkatan itu di manapun ia diletakkan. Pengangkatan itu disertai dengan ancaman bahawa siapa saja yang tidak mahu menerima jawatan itu akan didera sebanyak l00 kali deraan.
Imam Syarik menerima jawatan itu, tetapi Imam Sufyan tidak mahu menerimanya, kemudian ia melarikan diri ke Yaman. Imam Abu Hanifah juga tidak mahu menerimanya dan tidak pula berusaha melarikan diri.
Oleh sebab itu Imam Abu Hanifah dimasukkan kembali ke dalam penjara dan dijatuhi hukuman sebanyak 100 kali dera. Setiap pagi dipukul dengan cambuk sementara dileher beliau dikalung dengan rantai besi yang berat.
Suatu kali Imam Hanafi dipanggil baginda untuk mengadapnya. Setelah tiba di depan baginda, lalu diberinya segelas air yang berisi racun. Ia dipaksa meminumnya. Setelah diminum air yang beracun itu Imam Hanafi kembali dimasukkan ke dalam penjara. Imam Hanafi wafat dalam keadaan menderita di penjara ketika itu ia berusia 70 tahun.
Imam Hanafi menolak semua tawaran yang diberikan oleh kerajaan daulah Umaiyyah dan Abbasiyah adalah kerana beliau tidak sesuai dengan corak pemerintahan yang mereka kendalikan. Oleh sebab itu mereka berusaha mengajak Imam Hanafi untuk bekerjasama mengikut gerak langkah mereka, dan akhirnya mereka seksa hingga meninggal, kerana Imam Hanafi menolak semua tawaran yang mereka berikan.

think

Here are some Dilbert's one liners..:

1. I say no to alcohol, it just doesn't listen.

2. A friend in need is a pest indeed.

3. Marriage is one of the chief causes of divorce.

4. Work is fine if it doesn't take too much of your time.

5. When everything comes in your way you're in the wrong lane.

6. The light at the end of the tunnel may be an incoming train..

7. Born free, taxed to death.

8. Everyone has a photographic memory, some just don't have film.

9. Life is unsure; always eat your dessert first.

10. Smile, it makes people wonder what you are thinking.

11. If you keep your feet firmly on the ground, you'll have trouble putting on
your pants.

12. It's not hard to meet expenses, they are everywhere.

13. I love being a writer... what I can't stand is the paperwork.

14. A printer consists of 3 main parts: the case, the jammed paper tray and the
blinking red light.

15. The guy who invented the first wheel was an idiot. The guy who invented the
other three, he was the genius.

16. The trouble with being punctual is that no one is there to appreciate it.

17. In a country of free speech, why are there phone bills?

18. If you cannot change your mind, are you sure you have one?

19. Beat the 5 O'clock rush, leave work at noon!

20. If you can't convince them, confuse them.

21. It's not the fall that kills you. It's the sudden stop at the end.

22. I couldn't repair your brakes, so I made your horn louder.

23. Hot glass looks same as cold glass. - Cunino's Law of Burnt Fingers

24. The cigarette does the smoking you are just the sucker.

25. Someday is not a day of the week

26. Whenever I find the key to success, someone changes the lock.

27. To Err is human, to forgive is not a Company policy.

28. The road to success.... Is always under construction.

29. Alcohol doesn't solve any problems, but if you think again, neither does Milk.

30. In order to get a Loan, you first need to prove that you don't need it.

And my favourite ...

31. All the desirable things in life are either illegal, expensive, fattening or
married to someone else …

Renungkan

Renungkanlah kwn2...

Orang kata aku lahir dari perut ibu..
Bila dahaga, yang susukan aku.. ibu
Bila lapar, yang suapkan aku..ibu
Bila keseorangan, yang sentiasa di sampingku.. ibu
Kata ibu, perkataan pertama yang aku sebut.. Ma!

Bila bangun tidur, aku cari.. ibu
Bila nangis, orang pertama yang datang ..ibu
Bila nak bermanja.. aku dekati ibu
Bila nak bergesel... aku duduk sebelah ibu
Bila sedih, yang boleh memujukku hanya ibu
Bila nakal, yang memarahi aku ...ibu
Bila merajuk... yang memujukku cuma..ibu
Bila melakukan kesalahan... yang paling cepat marah..ibu
Bila takut... yang tenangkan aku.. ibu
Bila nak peluk... yang aku suka peluk..ibu

Aku selalu teringatkan ..Ibu

Bila sedih, aku mesti talipon... Ibu
Bila seronok... orang pertama aku nak beritahu...Ibu
Bila bengang.. aku suka luah pada ..Ibu
Bila takut, aku selalu panggil.. "ibuuuuuuuuuuuuu! "
Bila sakit, orang paling risau adalah ..Ibu
Bila nak exam, orang paling sibuk juga Ibu
Bila merajuk, yang datang pujuk aku juga.. Ibu
Bila buat hal, yang marah aku dulu..Ibu
Bila ada masalah, yang paling risau.. Ibu

Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni.. Ibu
Yang selalu masak makanan kegemaranku. . Ibu
Yang selalu simpan dan kemaskan barang-barang aku, Ibu
Yang selalu berleter kat aku.. Ibu
Yang selalu puji aku.. Ibu
Yang selalu nasihat aku.. Ibu

Bila nak kahwin..
Orang pertama aku tunjuk dan rujuk... Ibu
Aku ada pasangan hidup sendiri

Bila seronok... aku cari pasanganku
Bila sedih... aku cari Ibu
Bila berjaya... aku ceritakan pada pasanganku
Bila gagal... aku ceritakan pada Ibu
Bila bahagia, aku peluk erat pasanganku
Bila berduka, aku peluk erat Ibuku
Bila nak bercuti... aku bawa pasanganku
Bila sibuk... aku hantar anak ke rumah Ibu
Bila sambut valentine.. Aku hadiahi bunga pada pasanganku
Bila sambut hari ibu...

aku cuma dapat ucapkan Selamat Hari Ibu

Selalu ..... aku ingat pasanganku
Selalu... Ibu ingat kat aku

Bila..bila.. . aku akan talipon pasanganku
Entah bila.. ...aku nak talipon Ibu
Selalu ...aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah bila... aku nak belikan hadiah untuk Ibuku

Renungkan:

pesan Ibu dulu:
"Kalau kau sudah habis belajar dan berkerja... bolehkah kau kirim
wang untuk Ibu? Ibu bukan nak banyak... lima puluh ringgit sebulan
pun cukuplah". Berderai air mata aku. Hari ini kalau Ibu mahu lima
ratus sebulan pun aku mampu. Aku boleh kirimkan. Tapi Ibu sudah
tiada. Aku tidak berkesempatan lagi.. bukan lima puluh ringgit..
lima puluh sen pun tidak sempat aku kirimkan! Hanya yang termampu

Alfatihah, alfatihah, alfatihah.

Tuesday, March 23, 2010

Santapan Pagi

NAMA-NAMA SYURGA DAN NERAKA
Tingkatan dan nama-nama syurga ialah :-

1. Firdaus
2. Syurga 'Adn
3. Syurga Na'iim
4. Syurga Na'wa
5. Syurga Darussalaam
6. Daarul Muaqaamah
7. Al-Muqqamul Amin
8. Syurga Khuldi

Sedangkan tingkatan dan nama-nama neraka adalah :-

1. Neraka Jahannam
2. Neraka Jahiim
3. Neraka Hawiyah
4. Neraka Wail
5. Neraka Sa'iir
6. Neraka Ladhaa
7. Neraka Saqar

PERMOHONAN SIKAYA DAN SIMISKIN
Nabi Musa a.s. memiliki ummat yang jumlahnya sangat banyak dan umur mereka panjang-panjang. Mereka ada yang kaya dan juga ada yang miskin. Suatu hari ada seorang yang miskin datang menghadap Nabi Musa a.s.. Ia begitu miskinnya pakaiannya compang-camping dan sangat lusuh berdebu. Si miskin itu kemudian berkata kepada Baginda Musa a.s., "Ya Nabiullah, Kalamullah, tolong sampaikan kepada Allah s.w.t. permohonanku ini agar Allah s.w.t. menjadikan aku orang yang kaya." Nabi Musa a.s. tersenyum dan berkata kepada orang itu, "Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah s.w.t.". Si miskin itu agak terkejut dan kesal, lalu ia berkata, "Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja"!. Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya. Beberapa waktu kemudian seorang kaya datang menghadap Nabi Musa a.s.. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa a.s., "Wahai Nabiullah, tolong sampaikan kepada Allah s.w.t. permohonanku ini agar dijadikannya aku ini seorang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu." Nabi Musa a.s.pun tersenyum, lalu ia berkata, "Wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah s.w.t.". "Ya Nabiullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Allah s.w.t.?. Allah s.w.t. telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah s.w.t. telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya", jawab si kaya itu. Akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya. Kemudian terjadi adalah si kaya itu semakin Allah s.w.t. tambah kekayaannya kerana ia selalu bersyukur. Dan si miskin menjadi bertambah miskin. Allah s.w.t. mengambil semua kenikmatan-Nya sehingga si miskin itu tidak memiliki selembar pakaianpun yang melekat di tubuhnya. Ini semua kerana ia tidak mau bersyukur kepada Allah s.w.t.

Muqadimah

Tujuh perkara ganjil.

Terdapat seorang pemuda yang kerjanya menggali kubur dan mencuri kain kafan untuk dijual. Pada suatu hari, pemuda tersebut berjumpa dengan seorang ahli ibadah untuk menyatakan kekesalannya dan keinginan untuk bertaubat kepada Allah s. w. t. Dia berkata, "Sepanjang aku menggali kubur untuk mencuri kain kafan, aku telah melihat 7 perkara ganjil yang menimpa mayat-mayat tersebut. Lantaran aku merasa sangat insaf atas perbuatanku yang sangat keji itu dan ingin sekali bertaubat."

" Yang pertama, aku lihat mayat yang pada siang harinya menghadap kiblat. Tetapi pabila aku menggali semula kuburnya pada waktu malam, aku lihat wajahnya telahpun membelakangkan kiblat. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?" tanya pemuda itu. " Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang telah mensyirikkan Allah s. w. t. sewaktu hidupnya. Lantaran Allah s. w. t. menghinakan mereka dengan memalingkan wajah mereka dari mengadap kiblat, bagi membezakan mereka daripada golongan muslim yang lain," jawab ahli ibadah tersebut.

Sambung pemuda itu lagi, " Golongan yang kedua, aku lihat wajah mereka sangat elok semasa mereka dimasukkan ke dalam liang lahad. Tatkala malam hari ketika aku menggali kubur mereka, ku lihat wajah mereka telahpun bertukar menjadi babi. Mengapa begitu halnya, wahai tuan guru?" Jawab ahli ibadah tersebut, " Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang meremehkan dan meninggalkan solat sewaktu hidupnya. Sesungguhnya solat merupakan amalan yang pertama sekali dihisab. Jika sempurna solat, maka sempurnalah amalan-amalan kita yang lain,"

Pemuda itu menyambung lagi, " Wahai tuan guru, golongan yang ketiga yang aku lihat, pada waktu siang mayatnya kelihatan seperti biasa sahaja. Apabila aku menggali kuburnya pada waktu malam, ku lihat perutnya terlalu gelembung, keluar pula ulat yang terlalu banyak daripada perutnya itu." " Mereka itulah golongan yang gemar memakan harta yang haram, wahai anak muda," balas ahli ibadah itu lagi.

" Golongan keempat, ku lihat mayat yang jasadnya bertukar menjadi batu bulat yang hitam warnanya. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?" Jawab ahli ibadah itu, " Wahai pemuda, itulah golongan manusia yang derhaka kepada kedua ibu bapanya sewaktu hayatnya. Sesungguhnya Allah s. w. t. sama sekali tidak redha kepada manusia yang menderhakai ibu bapanya."

" Golongan kelima, ku lihat ada pula mayat yang kukunya amat panjang, hingga membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuh badannya," sambung pemuda itu. " Anak muda, mereka itulah golongan yang gemar memutuskan silaturrahim. Semasa hidupnya mereka suka memulakan pertengkaran dan tidak bertegur sapa lebih daripada 3 hari. Bukankah Rasulullah s. a. w. pernah bersabda, bahawa sesiapa yang tidak bertegur sapa melebihi 3 hari bukanlah termasuk dalam golongan umat baginda," jelas ahli ibadah tersebut.

" Wahai guru, golongan yang keenam yang aku lihat, sewaktu siangnya lahadnya kering kontang. Tatkala malam ketika aku menggali semula kubur itu, ku lihat mayat tersebut terapung dan lahadnya dipenuhi air hitam yang amat busuk baunya," " Wahai pemuda, itulah golongan yang memakan harta riba sewaktu hayatnya," jawab ahli ibadah tadi.

" Wahai guru, golongan yang terakhir yang aku lihat, mayatnya sentiasa tersenyum dan berseri-seri pula wajahnya. Mengapa demikian halnya wahai tuan guru?" tanya pemuda itu lagi. Jawab ahli ibadah tersebut, " Wahai pemuda, mereka itulah golongan manusia yang berilmu. Dan mereka beramal pula dengan ilmunya sewaktu hayat mereka. Inilah golongan yang beroleh keredhaan dan kemuliaan di sisi Allah s. w. t. baik sewaktu hayatnya mahupun sesudah matinya."

Ingatlah, sesungguhnya daripada Allah s. w. t kita datang dan kepadaNya jualah kita akan kembali. Kita akan dipertanggungjawabkan atas setiap amal yang kita lakukan, hatta amalan sebesar zarah. Wallahua'lam..